Pentingnya Kemamputelusuran (Traceability) dalam Industri Peternakan

1 Feb 2023 / Admin / 140 Reads

Artikel kolaborasi: Ifnu Wardhana, Manager Rumah Potong Ayam (RPA) PT Widodo Makmur Unggas Tbk dan Khoirul Murtadlo, Data Analyst Manager, PT Pasir Tengah


Kemamputelusuran (traceability) merupakan sebuah istilah yang mungkin tidak terlalu asing bagi sebagian kalangan. Saat ini, terdapat perhatian serius dari para konsumen terhadap produk pertanian dan peternakan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga dapat dipertanggung jawabkan, misalnya memberikan perlakuan yang layak kepada hewan ternak. Hal tersebut mendorong para pelaku industri pertanian dan peternakan menerapkan praktik traceability untuk setiap produk yang dihasilkan untuk menjawab tantangan tersebut.

Secara sederhana kemamputelusuran (traceability) adalah aktivitas penelusuran dan pencatatan yang dilakukan terhadap pergerakan produk dalam sebuah rantai proses. Hal ini menjadi penting karena terkait dengan nilai tambah sebuah produk dan jaminan keamanan ketika dikonsumsi oleh para konsumen.

PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (IDX: WMPP atau WMP) melalui anak usahanya PT Pasir Tengah dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (IDX: WMUU atau WMU) menerapkan kemamputelusuran hingga ke RPH (Rumah Potong Hewan) untuk ternak sapi (Traceability to the Abattoir), dan hingga ke konsumen untuk ternak unggas (Traceability to the Customers).  Melalui langkah ini, Perusahaan dapat memberikan jaminan kualitas terbaik bagi para konsumen yang dapat ditelusuri dari hulu hingga ke hilir.

Di peternakan sapi WMP misalnya, kemamputelusuran dilakukan melibatkan teknologi. Perusahaan mencatat historical penggemukan sapi sejak sapi datang dari pelabuhan sampai dikirim ke RPH melalui scanning RFID (Radio-Frequency Technology) yang telah terpasang di telinga sapi sejak dikirimkan dari negara asal, misalnya Australia. Dari scanning RFID, kita bisa mendapatkan informasi tanggal kedatangan sapi, progress pertumbuhan berat badan, usia penggemukan, perlakuan selama proses penggemukan, dan informasi lainnya.

Untuk ternak unggas, Perusahaan melakukan proses kemamputelusuran mulai dari ayam hidup/live bird (LB) hingga produk unggas sampai ke customer. Hal ini dapat dilakukan karena ayam hidup / LB yang dipotong berasal dari farm internal dan eksternal yang sudah melalui proses audit supplier. Proses produksi dicatat dengan benar, didokumentasikan dengan rapi, serta dipastikan kelengkapan datanya. Proses Traceability to the Customers dapat dilakukan 100% sesuai dengan standar Perusahaan yaitu kurang dari 2 jam.

Secara umum, baik ternak sapi maupun unggas, Perusahaan mendapatkan banyak manfaat dari implementasi kemamputelusuran (traceability) yang dilakukan seperti:

  1. Memastikan semua produk unggas dan sapi aman dan sehat untuk dikonsumsi, sesuai dengan standar sertifikasi yang telah ditentukan, termasuk BEBAS Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) maupun flu burung.
  2. Mempercepat proses mitigasi jika terdapat hal yang tidak diinginkan terjadi, misalnya kerusakan produk, dan lainnya.
  3. Mencegah pembengkakan biaya operasional yang tidak perlu, jika terjadi suatu insiden terhadap produk daging sapi atau unggas.
  4. Menjaga kepercayaan customer yang akan berdampak pada keberlangsungan bisnis Perusahaan.
  5. Memperlakukan ternak sapi dan unggas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga menekan angka penyiksaan terhadap hewan ternak.
  6. Jaminan akurasi data yang tinggi karena data diambil dan diolah secara digital.
  7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tempat, serta mempercepat proses pengambilan keputusan karena data detail diambil serta diolah secara digital.
  8. Meningkatkan tingkat keamanan pekerja dan menurunkan stres sapi karena tidak ada kontak langsung secara fisik antara pekerja dengan sapi.

Dalam penerapan kemamputelusuran (traceability) Perusahaan pun menemui sejumlah tantangan yang beragam. Di tingkat tapak (internal) misalnya, Perusahaan perlu memastikan bahwa staff yang bertugas mampu melakukan identifikasi dan tindakan koreksi yang tepat. Tahapan ini menjadi penting karena merekalah yang menjadi garda terdepan untuk memastikan bahwa semua permasalahan dapat ditangani sejak dini, khususnya terkait dengan rantai pasok. Selain itu, kemampuan mendapatkan, menganalisis, dan mengolah data juga menjadi sangat krusial, sehingga dapat memberikan saran terkait langkah mitigasi yang tepat.

Pada tingkat eksternal misalnya, memberikan pemahaman terkait pentingnya kemamputelusuran (traceability) juga tidaklah mudah. Tantangan utamanya adalah mindset hingga Sumber Daya Manusia (SDM) di RPH-RPH terkait. Perusahaan pun terus memberikan pemahaman, pengetahuan dan pelatihan (jika ada) terkait pentingnya kemamputelusuran (traceability), dari sebelumnya menggunakan pencatatan manual menjadi pencatatan digital (via RFID) sebagaimana yang sudah dilakukan di internal Perusahaan.

Untuk memastikan kemamputelusuran diterapkan secara konsisten, secara internal Perusahaan juga melakukan refreshment setiap tahun. PT Widodo Makmur Unggas Tbk misalnya, melakukan simulasi traceability minimal 1 tahun sekali dan telah tertuang dalam SOP Perusahaan. Karyawan terkait wajib memiliki kemampuan kemamputelusuran hingga 100% dalam kurun waktu kurang dari 2 jam. Jika standar tersebut tidak tercapai, maka simulasi dinyatakan gagal, dan harus dilakukan ulang.

Itulah sekilas pentingnya kemamputelusuran (traceability) di industri peternakan. Untuk mendorong produk-produk peternakan yang traceable, tentu Perusahaan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan tersebut dapat diberikan misalnya hanya membeli produk-produk dari Perusahaan yang telah memiliki sertifikasi keamanan pangan berstandar nasional atau internasional, serta berkomitmen terhadap praktik kemamputelusuran (traceability). PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) adalah salah satu Perusahaan ternak sapi dan unggas terkemuka yang dapat menjadi mitra pilihan masyarakat Indonesia.


===Selesai===

 

Tentang Penulis

Ifnu Wardhana merupakan Manager Rumah Potong Ayam (RPA) di PT Widodo Makmur Unggas Tbk yang telah bergabung sejak Desember 2019. Laki-laki berusia 39 tahun tersebut memiliki hobi wayang kulit, ikan koi, motor lawas, dan memiliki mimpi besar sebagai wirausaha dalam bidang perunggasan.

Khoirul Murtadlo merupakan Data Analyst Manager di PT Pasir Tengah. Pria yang akrab disapa Khoirul tersebut selain sibuk bekerja, juga selalu meluangkan waktu bersama keluarganya. Baginya, keluarga adalah hal sangat penting yang menjadi semangat hidupnya.